Berdasarkan
falsafah jawa, alat yang bernama bajak - membajak ini pertama kali diperkenalkan
oleh Sunan Kalijaga.
Dan pada waktu itu petani sangatlah senang karena bisa mendapatkan teknologi baru untuk mengolah tanah mereka. Tapi sekarang petani sudah beralih menggunakan teknologi yang lebih modern yaitu traktor.
Dan pada waktu itu petani sangatlah senang karena bisa mendapatkan teknologi baru untuk mengolah tanah mereka. Tapi sekarang petani sudah beralih menggunakan teknologi yang lebih modern yaitu traktor.
Membajaksawah dengan menggunakan Bajak tradisional “luku” atau Modern dengan traktor hal ini di maksudkan agar kesuburan tanah sawah tetap terjaga walaupun
sudah di tanami tanaman beberapa kali. Bentuk bajak sendiri biasanya berupa
kayu berbentuk segitiga dengan disambungkan ke hewan-hewan untuk menarik bajak
tersebut. Hewan yang dipakai untuk membajak sendiri biasanya yaitu hewan-hewan
yang jinak tapi kuat.
Seperti halnya sapi dan kerbau, bahkan pada waktu saya masih kecil ada juga yang membajak sawah dengan bajaknya ditarik oleh 2 orang, tapi sekarang sudah langka bahkan saya jarang melihatnya yang membajak menggunakan sapi atau kerbau, karena di kampung saya sudah tidak ada lagi yang piara sapi atau kerbau...
Orang – orang sekarang sudah tidak tertarik lagi ternak sapi dan kerbau katanya lebih menguntungkan piara Babi atau Tuyul...
Seperti halnya sapi dan kerbau, bahkan pada waktu saya masih kecil ada juga yang membajak sawah dengan bajaknya ditarik oleh 2 orang, tapi sekarang sudah langka bahkan saya jarang melihatnya yang membajak menggunakan sapi atau kerbau, karena di kampung saya sudah tidak ada lagi yang piara sapi atau kerbau...
Orang – orang sekarang sudah tidak tertarik lagi ternak sapi dan kerbau katanya lebih menguntungkan piara Babi atau Tuyul...
0 komentar:
Posting Komentar